Tuhan itu Tidak Cacat

Ini saat saya menangis , malam itu . Iya , malam itu hujan , saya ingat . entah apa dan bagaimana tiba-tiba saja saya semakin kalut , mata saya semakin sembab saja . ini adalah saat saya mendeklamasikan ketidak adilan hidup saya , dan ini adalah saat saya bertingkah paranoid dan norak (tentunya) didepan tuhan.

Malam itu , tepatnya 01:20 am . saya menangis sesenggukan , saya cengeng , saya menjerit , seolah saja saya ingin menendang jauh-jauh perasaan takut yang mendorong airmata saya keluar tak tertahan . Pertama saya hanya bisa menangis , saya menangis untuk hidup saya yang saya fikir sangat pantas untuk ditangisi , selanjutnya saya mulai –seolah- berbicara pada tuhan , sangat pelan sekali saya membicarakan perasaan yang mengganjal ini pada tuhan , terlebih saya terlalu takut untuk berbagi ketakutan ini dengannya. Lalu untuk beberapa detik yang menjadi hening , saya diam . capek . apa Cuma ini yang bisa saya lakukan untuk hidup saya ? saya berteriak (tentunya dalam hati) , how i wanna take my body lose , eeerrrr …

Saya selalu menuduh tuhan untuk semua kejadian yang buruk dalam hidup saya . saya menangis –lagi.

Saya fikir , sekarang tuhan tuli , sehingga dia tak mau lagi mendengar demonstrasi dari seorang saya. Saya fikir tuhan buta , sehingga dia tak bisa lagi melihat bagaimana saya menangis seperti ini , dan juga karena dia tak lagi bisa melihat bendera putih tanda menyerah yang saya –seolah- kibarkan. Apa mungkin ? apa mungkin tuhan sakit ? sehingga dia terlalu lelah mengurus semua hidup saya ? Dia cacat –fikirku.

Alih-alih , seusai saya ‘demo’ kpd tuhan , saya merapikan Mukena dan sejadah , segera saya membuka Laptop dan kembali membuka diary online tercintaaaaa https://setiawanfasha.wordpress.comdan inilah klimaks malam ini , disini saya kembali menangis , iya , saat beberapa detik saja blog saya terpampang secara detail , yang saya lihat mungkin hanya Older Post pada tanggal 03 November 2011 . dalam posting itu , saya menceritakan bagaimana sakitnya diacuhkan dan dianggap Nothing oleh orang lain –tentunya.

tentang sejauh mana kamu memahami oranglain , dan mereka akan paham untuk apa yang kamu inginkan

disini saya berkali-kali mengucapkan istigfar , disini saya kacau , dan disini saya merasa saya baru saja mendapat seonggok kata hina , saya baru saja melecehkan tuhan . baru saja saya ingat , saya men-judge tuhan Cacat, tuli, buta.

tapi saya sadar , bukan tuhan lah yang tuli , tapi saya . saya tuli karena selama ini saya merasa jauh dan hampir sama sekali tidak mendengar seruan tuhan saya sendiri . saya buta , karena memang saya sadar selama ini saya tidak pernah membuka hati untuk sepenuh nya ingin kembali kepada apa yang sudah tuhan tawarkan.

Dan sekali lagi , sayalah yang cacat , saya selalu saja ingin dijamah tuhan , sedangkan saya sendiri selalu berbuat yang malah semakin menjauhkan saya dari Dia .

Dan karena hidup adalah tentang bagaimana kita bisa kembali ke jalan-Nya . bukan hidup untuk selalu saja merasa menjadi anak-emas tuhan dan akhirnya kita ngelunjak seenaknya kepada-Nya.

tentang sejauh mana kamu memahami TUHAN , dan TUHAN akan paham untuk apa yang kamu inginkan

Categories: Uncategorized

Navigasi pos

Komentar ditutup.

Blog di WordPress.com.